"Tugas 4 [Ihsan] : Simulasi & Pemodelan dalam Sistem SDP7E21"
1. Terangkan definisi Sistem menurut Taylor Schmidt dan definisi sistem secara sederhana !
2. Terangkan tentang
lingkungan sistem !
3. Terangkan tentang
komponen sistem !
4. Terangkan tentang
kategori sistem !
5. Terangkan tentang
hubungan antara simulasi, model dan sistem !
6. Buat bagan yang
dapat menjelaskan hubungan antara simulasi, model dan sistem !
7. Terangkan
klasifikasi model dalam sistem secara detail !
8. Terangkan tentang
Simulasi sebagai peristiwa diskrit !
9. Terangkan tentang
Verifikasi dan Validasi Model Dalam Simulasi !
Jawabannya
1. Menurut Schmid dan
Taylor (1970), sistem adalah suatu kumpulan komponen-komponen yang berinteaksi
dan beraksi antar atribut komponen-komponen untuk mencapai suatu akhir yang
logis. Dan definisi sistem secara sederhana ialah suatu kumpulan atau himpunan
dari suatu unsur, komponen, atau variabel yang terorganisasi, saling
berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu.
2. Sistem adalah
bagian dari alam semesta yang sedang menjadi pusat perhatian kita atau fokus
kajian yang sedang kita lakukan. Sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu
yang berada diluar atau disekitar sistem yang bukan merupakan bahan kajian.
3. Sistem terdiri dari
komponen-komponen yang membuat suatu kesatuan bekerja untuk mencapai suatu
tujuan. Komponen-komponen tersebutdisebut juga sebagai subsistem. Setiap
subsistem memiliki fungsiyang berbeda-beda.
4. Sistem dapat
diklasifikasikan melalui beberapa sudut pandang, diantaranya:
- Sistem
diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik
(physical sistem). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau
ide-ide yang tidak tampak secara fisik, sedangkan sistem fisik merupakan sistem
yang ada secara fisik.
- Sistem
diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan
manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui
proses alam, tidak dibuat oleh manusia.
- Sistem
diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak
tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku
yang sudah diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat diprediksi
dengan pasti, sehingga output dari sistem dapat diramalkan. Sistem tak tentu
adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsur probabilitas.
- Sistem
diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka
(open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan
tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Secara teoritis sistem tertutup
ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, tetapi
yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tetapi
tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan menghasilkan
output untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.
5. Dalam membangun
sebuah sistem dibutuhkan model untuk mendukung pembangunan sistem tersebut lalu
barulah dijalankan simulasi. Adapun pendekatan simulasi diawali dengan
pembangunan model sistem nyata. Model tersebut harus dapat menunjukkan
bagaimana berbagai komponen dalam sistem saling berinteraksi sehingga
benar-benar menggambarkan perilaku sistem. Setelah model dibuat maka model
tersebut ditransformasikan ke dalam program komputer sehingga memungkinkan
untuk disimulasikan.
6.
7. KLASIFIKASI MODEL
menurut Murdick, et al. (1984) dan Ackoff, et al. (1962). MODEL
diklasifikasikan menjadi 8 Kelas, yaitu :
a.
Fungsi
b.
Struktur
c. Acuan
Waktu
d. Acuan
Tingkat Ketidakpastian
e.
Derajat Generalisasi
f. Acuan
Lingkungan
g.
Derajat Kuantifikasi
h.
Dimensi
a). KLASIFIKASI
MODEL berdasarkan FUNGSI :
· MODEL
DESKRIPTIF : Model yang hanya menggambarkan situasi sebuah sistem tanpa
rekomendasi dan peramalan. Contoh : Sturktur organisasi, tampak atas tata letak
fasilitas, laporan keuangan, peta, dan daftar isi.
· MODEL
PREDIKTIF : Model yang menunjukkan apa yang akan terjadi bila sesuatu terjadi.
Contoh : Analisa BEP, diagram pohon keputusan, dan antrian.
· MODEL
NORMATIF : Model yang memberikan jawaban terbaik dari suatu persoalan. Contoh :
Model optimasi, PL, CPM/PERT, dan marketing mix.
b). KLASIFIKASI
MODEL berdasarkan STRUKTUR :
· MODEL
IKONIK : Model yang menirukan sistem aslinya tapi dalam suatu skala tertentu.
Contoh : Maket, layout fasilitas, cetak biru.
· MODEL
ANALOG : Model yang menirukan sistem aslinya denga hanya mengambil beberapa
karakteristik utama dan menggambarkannya dengan benda atau sistem lain secara
analog. Contoh : Sistem peredaran darah dengan selang, jaringan lalu lintas
dengan jaringan listrik di jalan yang dianalogkan dengan aliran air dalam
sistem pipa.
· MODEL
SIMBOLIS : Model yang menggambarkan sistem yang ditinjau dengan simbol - simbol
biasanya dan simbol-simbol matematik. Didalam hal ini sistem diwakili oleh
variabel-variabel dari karakteristik sistem yang ditinjau. Contoh : Rumus ABC,
model PL, hukum Pithagoras.
c). KLASIFIKASI
MODEL berdasarkan ACUAN WAKTU :
· MODEL
STATIS : Model yang tidak memasukkan faktor waktu dalam perumusannya. Contoh :
Struktur organisasi dan model laba yang diharapkan.
· MODEL
DINAMIS : Model yang mempunyai unsur waktu dalam perumusannya dan menunjukkan
perubahan setiap saat akibat aktivitasnya. Contoh : Model pertumbuhan populasi
dan model dinamis.
d). KLASIFIKASI
MODEL berdasarkan ACUAN TINGKAT KETIDAKPASTIAN :
· MODEL
DETERMINISTIK : Model yang pada setiap kumpulan nilai input hanya ada satu
output yang unik yang merupakan solusi dari model dalam keadaan pasti. Contoh :
Model laba dan model persediaan Wilson.
· MODEL
PROBABILISTIK : Model yang menyangkut distribusi probabilistik dari input atau
proses dan menghasilkan suatu deretan harga bagi paling tidak satu variabel
output yang disertai dengan kemungkinan-kemungkinan dari harga-harga tersebut.
Contoh : Diagram pohon keputusan, peta pengendalian mutu, dan model RO.
· MODEL
KONFLIK : Model yang sifat alamiah pengambilan keputusan berada dalam
pengendalian lawan. Contoh : Model kompetisi dan model posisi tawar.
· MODEL
TIDAK PASTI (UNCERTAINTY) : Model yang dikembangkan untuk menghadapi
ketidakpastian mutlak. Pemilihan jawaban berdasarkan pertimbangan, utilitas,
dan resiko melalui probabilitas. Contoh : Model maksimin-minimaks dan model
teori permainan.
e). KLASIFIKASI
MODEL berdasarkan DERAJAT GENERALISASI :
· MODEL
UMUM : Model yang dapat diterapkan pada berbagai bidang fungsional dan untuk
beberapa jenis masalah yang berbeda. Contoh : Model PL dan model antrian
· MODEL
DINAMIS : Model yang dapat diterapkan terhadap sebuah bidang khusus dan hanya
digunakan pada masalah-masalah tertentu. Contoh : Model persediaan
probabilistik, model penawaran probabilitas, dan model reaksi penjualan sebagai
fungsi reklame.
f). KLASIFIKASI
MODEL berdasarkan ACUAN LINGKUNGAN :
· MODEL
TERBUKA : Model yang memiliki interaksi dengan lingkungannya berupa pertukaran
informasi, material atau energi yang mempunyai satu variabel eksogen yaitu
variabel yang berasal dari lingkungan eksternal. Contoh : Model aksi reaksi dan
model sosial.
· MODEL
TERTUTUP : Model yang tidak memiliki interaksi dengan lingkungannya dan
memiliki variabel yang seluruhnya endogen, yang terkendali dan internal. Contoh
: Model thermostat.
g). KLASIFIKASI
MODEL berdasarkan DERAJAT KUANTIFIKASI :
· MODEL
KUALITATIF : Model yang menggambarkan mutu suatu realita dan yang terdiri dari
2 jenis, yaitu:
- Model Mental : Model yang menggambarkan titik awal dari abstraksi
dalam memahami masalah dan situasi. Contoh : /Model proses berpikir
- Model Verbal : Model yang disajikan dalam bahasa sehari-hari dan tidak
dalam bahasa logika atau simbolis atau matematis. Analisis bersandar pada
pertimbangan yang masuk akal dan bernalar. Contoh : Model konseptual
· MODEL
KUANTITATIF : Model yang variabelnya dapat dikuantitatifkan. Jenis model ini
terbagi menjadi 4, yaitu:
- Model Statistic : Model yang mendeskripsikan dan menyimpulkan data.
- Model Optimasi : Model yang digunakan untuk menentukan jawaban
terbaik.
Model ini terdiri dari :
- Optimasi Analitik. Contoh : Analisis
marjinal dan analisis inkremental.
- Optimasi Logaritmik. Contoh : Model
optimasi algoritmik, mencari jawaban terbaik melalui proses iteratif dan contoh
metode simpleks.
- Model Heuristik : Model yang digunakan untuk mencari jawaban yang baik
tetapi bukan jawaban yang optimum. Contoh : TSP dan kesetimbangan lintasan
produksi.
- Model Simulasi : Model yang digunakan untuk mencari jawaban yang baik
dan menguntungkan pada sistem yang sangat kompleks. Contoh : Model simulasi
diskrit dan pemrograman dinamis.
h). KLASIFIKASI
MODEL berdasarkan DIMENSI :
· MODEL
DUA DIMENSI : Model yang terdiri dari dua faktor/dimensi penentu. Contoh :
Model pegas dan regresi linear.
· MODEL
MULTIDIMENSI : Model yang terdiri dari banyak faktor penentu. Contoh : Analisis
regresi berganda, model multikriteria, dan prototipe kapal.
8. Simulasi kejadian
diskrit (Discrete-Event Simulation) adalah simulasi yang membahas model suatu
sistem yang selalu berkembang karena adanya representasi perubahan
variabel-variabel pada kondisi tertentu di saat tertentu.
9. Verifikasi model
sistem dilakukan berdasarkan pengecekan kesesuaian model dengan keadaan ril,
terutama dalam hal jumlah dan jenis komponen, bentuk hubungan interaksi antar
komponen, serta input-output proses dalam operasi sistem. Ketidaksesuaian
umumnya mengakibatkan penyimpangan hasil simulasi terhadap hasil yang
seharusnya. Ketidaksesuaian model dapat terjadi dalam berbagai hal yang
disebutkan di atas. Ketidaksesuaian misalnya terdapat pada komponen-komponen
sistem maya yang tidak tepat mewakili komponen-komponen sistem ril dengan
prosedur yang tidak efektip mengintegrasikan semua komponenkomponen sistem
sehingga mengakibatkan adanya perbedaan antara operasi sistem maya dengan
operasi sistem ril. Selanjutnyaprosedur pengoperasian sistem maya juga perlu
divalidasi karena model operasi yang digunakan pada sistem maya kemungkinan
tidak sesuai dengan bentuk operasi pada sistem ril. Model operasi sistem maya
yang berbeda dengan bentuk operasi ril jelas tidak berlaku mewakili sistem ril.
Model operasi sistem maya tidak valid jika uji coba simulasi memberikan hasil
yang berbeda dibandingkan dengan hasil operasi sistem ril.
Komentar
Posting Komentar